Sejarah Ulee Gampong
Gampong Ulee Gampong adalah sebuah gampong yang terbentuk pada masa kerajaan Teungku Muhammad Daudsyah. Berawal dari datangnya sekelompok orang dibawah kepemimpinan seorang ulama Abu Meusee, kehadiran mereka untuk membuka lahan pertanian seperti lahan tanaman padi dan palawija, setelah Abu Meusee meninggal dunia, kepemimpinannya di ambil alih oleh adik beliau yaitu Abu Imum Puteh.
?Pada tahun 1910 keberadaan kelompok Abu Meusee terganggu dengan kehadiran belanda yang bermaksud untuk menguasai daerah Cot Girek, akibatnya semua lahan pertanian yang ada diwilayah cot girek dikuasai oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1921 belanda membukan lahan pertanian nanas di Cot girek Lama dan pada saat itu belanda semakin gencar ingin menguasai lahan-lahan pertanian lainnya yang ada disekitar lahan perkebunan Cot Girek, termasuk lahan yang dibuka oleh kelompok Abu Meusee yang tidak mudah dipengaruhi untuk melepaskan lahan tersebut kepada mereka.
?Sementara kelompok Abu Meusee adalah kelompok pertama yang menguasai daerah tersebut untuk mereka bercocok tanam , karena letak giografis yang relatif tinggi dari daerah disekitarnya, untuk mempertahankan wilayah tersebut Abu Meusee berserta pengikutnya mengikralkan daerah yang pertama mereka bangun dengan nama Ulee Gampong karena lahan pertanian yang pertama dibuka lokasinya lebih tinggi dari lahan disekitarnya dan saat itu belum adanya pemukiman-pemukiman lain disekitarnya. Dan pada tahun 1942 hegemoni belanda disekitar wilayah cot girek berakhir karena kalah dalam berperang, sehingga sebagian merekan yang dulunya bermukim di Cot Girek berpaksa pindah tempat tinggal, sebangian menetap di Ulee Gampong dan ada juga yang membuka lahan pemukiman yang baru disekitar Ulee Gampong yang diberi nama Gampong Bantan, Manyoritas penduduk Gampong Ulee Gampong adalah Suku Aceh dan berama islam.
